Tren Belanja Online Selama Pandemi COVID-19 di Indonesia
Seperti Ini Tren Belanja Online Selama Pandemi COVID-19 di Indonesia. (Foto: Shutterstock) |
iPrice merangkum habit belanja online orang Indonesia memanfaatkan data impression dari Google Analytics selama periode Maret 2020 dan Februari 2020. Berikut ini beberapa highlight menarik seputar peningkatan minat produk orang Indonesia pada saat pandemi COVID-19.
Riset ini dilakukan dengan melacak minat belanja online orang Indonesia terhadap sejumlah produk selama masa COVID-19. Instrumen yang dipakai untuk mengetahui ketertarikan konsumen adalah data impression di Google Analytic, dan data diambil dengan membandingkan periode 1-29 Februari dan 1-29 Maret 2020.
1. Produk kesehatan pencegahan virus COVID-19
Minat belanja produk kesehatan secara online mengalami peningkatan yang signifikan. Hand sanitizer atau pembersih tangan yang menjadi produk preventif penyebaran virus dengan daya minat belanja tertinggi yaitu 5.585% diikuti vitamin C dengan peningkatan minat belanja hingga 1.986%.
Peningkatan minat belanja berdampak pada tingginya demand dari produk hand sanitizer. Peningkatan terjadi hingga 100% pada toko ritel dan menjadikan banyaknya pembeli yang beralih membeli produk hand sanitizer secara online di platform e-commerce.
Produk lain yang juga ikut meningkat daya minatnya adalah Dettol hingga 1.395%. Demand terhadap Dettol dan Lysol selama musim COVID-19 terjadi secara global dikarenakan penganjuran penggunaan produk ini sebagai salah satu disinfektan untuk membunuh virus Corona.
Salah satu gejala dari kasus positif COVID-19 adalah suhu tubuh yang tinggi yaitu 37,8 celcius ke atas. Hal ini minat terhadap pembelian pengukur suhu tubuh meningkat. Untuk termometer biasa, terjadi peningkatan hingga 1.007%.
Sedangkan minat belanja paling tinggi ada pada produk Termometer Lotus dengan rentang harga Rp 1 juta-3 juta. Produk kesehatan selanjutnya adalah masker mulut dengan peningkatan minat beli sehingga 167%.
Pada riset iPrice sebelumnya, harga dan minat belanja masker mulut sudah meningkat sejak bulan Januari yaitu pada saat kasus awal virus Corona muncul di negara tetangga Singapura dan Malaysia. Hal ini menyebabkan peningkatan di Februari tidak menunjukan data yang meningkat drastis seperti produk kesehatan lainnya.
2. Produk mendukung pekerjaan dari rumah
Maraknya penyebaran virus COVID-19 di Indonesia menjadikan banyaknya perusahaan yang menerapkan aktivitas bekerja dari rumah alias work from home (WFH). Untuk wilayah Jakarta penerapan WFH dimulai sejak 3 April 2020 hingga 19 April 2020. Namun sudah banyak perusahaan yang menerapkan WFH dimulai pertengahan Maret kemarin.
Bergantinya tren bekerja dari rumah ikut mempengaruhi tren minat belanja online orang Indonesia. Tingginya intensitas meeting online dan video conference bisa direfleksi dengan peningkatan minat belanja webcam ingga 1.572%.
Webcam tak cuma digunakan untuk WFH, tetapi juga membantu proses belajar dan mengajar online yang juga dipraktikkan sekolah dan lembaga pendidikan di Indonesia selama musim pandemi ini.
Produk kedua dengan peningkatan minat belanja secara online adalah kertas folio. Peningkatan minat belanja kertas meningkat 377% sejak Februari kemarin. Dapat diprediksi, pembelian ATK (alat tulis kantor) juga akan meningkatkan dalam bulan ini jika melihat tren diperpanjangnya masa bekerja dan belajar dari rumah.
3. Produk hobi outdoor dan indoor
Minat belanja pada sepeda Polygon meningkat hingga 1.036% sejak awal Maret 2020 jika dibandingkan dengan bulan Februari. Tidak hanya di Indonesia, tren peningkatan pembelian sepeda indoor maupun outdoor juga meningkat di Inggris. Dilaporkan dari BBC News, produk sepeda mengalami peningkatan penjualan sebanyak 15%.
Produk kedua adalah Nintendo yang mengalami peningkatan minat beli hingga 156%. Permainan game Nintendo memang mengalami peningkatan tajam di masa pandemi. Data yang diperoleh dari iPrice Singapura menunjukan angka peningkatan yang signifikan terhadap minat beli PS4 sebanyak 714%.
Di Italia, pembelian produk berupa game console dan physical game meningkat hingga 84% pada minggu pertama lockdown Maret kemarin. Di Indonesia, dipastikan minat belanja produk Nintendo akan terus meningkat jika periode pembatasan sosial ini diterapkan jika melihat tren di negara lainnya.
4. Produk makanan dan minuman
Tren pembelian bahan makanan secara online selama proses lockdown atau pembatasan sosial ini sudah bisa diprediksi. Minat belanja mie instant meningkat hingga 159%. Selain produk Indomie yang merupakan makanan instan lokal, produk minuman lokal juga mengalami peningkatan.
Produk anggur merah cap Orang Tua mengalami peningkatan hingga 78% dibandingkan bulan sebelumnya. Prediksi peningkatan pembelian produk alkohol sudah menjadi tren di negara-negara yang menjalankan lockdown.
London salah satunya melaporkan ada peningkatan hingga 1.000% untuk pemesanan minuman beralkohol secara online pada bulan Maret 2020 ini. Kira-kira tren produk apalagi yang akan meningkat di Indonesia selama periode pembatasan sosial?
Sumber : Detik
Baca Juga : Harus LDR karena Corona!! Tunjukkan Kasih Sayang Dengan Cara ini
Baca Juga : Dear Ladies, Ini 5 Tanda Pria yang Tidak Berniat Mengajak Anda Menikah