Perjuangan Ahmadi Zubir Menarik Simpati Parpol Pengusung
Ahmadi Zubir-Alvia Sntoni bersama pengurus parpol pengusung (doc/064) |
Banyak lika liku yang dihadapi oleh Ahmadi Zubir dalam mengikuti mekanisme dari setiap Partai untuk memperoleh dukungan bagi dirinya maju di Pilwako Sungai Penuh, mulai dari tarik menarik dukungan hingga mendapat dukungan di masa Injuri Time masa perpanjangan pendaftaran.
Ahmadi Zubir yang notabennya adalah non kader partai memang sulit mendapatkan dukungan dari parpol, karena dominannya parpol lebih condong mengarahkan dukungan ke Fikar Azami - Yos Adrino yang merupakan Ketua dan Kader dari Partai Demokrat dan PAN.
Namun Ahmadi Zubir enggan menyerah begitu saja, dirinya mengikuti setiap mekanisme partai dari tingkat DPC, DPW hingga ke tingkat DPP.
Dari setiap proses tersebut, parpol juga tidak mudah begitu saja mengeluarkan rekomendasi untuk dirinya, masih ada Lobi-lobi yang harus dilakukan sesuai alur dan mekanisme dari parpol tersebut.
Pada awalnya Ahmadi Zubir menargetkan 11 kursi dari parpol, namun seiring berjalannya waktu satu per satu parpol mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan Fikar Azami-Yos Adrino, Partai Demokrat yang memiliki 6 Kursi, PAN 3 Kursi, Hanura 3 Kursi, PKS 2 Kursi, Nasdem 2 Kursi, Gerindra 2 Kursi, Golkar 1 Kursi, PKB 1 Kursi, Berkarya 1 Kursi.
Melihat kondisi itu tidak mungkin bagi Ahmadi Zubir untuk bertarung di Pilwako Sungai Penuh karena Fikar-Yos sudah memiliki dukungan 21 Kursi parpol, karena syarat untuk maju adalah memiliki dukungan minimal 20% perolehan suara atau 5 Kursi di DPRD.
Yang tersisa hanya PPP 3 Kursi, dan PDIP 1 Kursi menurut logika pupus sudah harapan bagi dirinya untuk maju di Pilwako yang akan diselenggarakan pada tanggal 9 Desember nanti.
To be continued