Darusamin DPT Terpilih Sebagai Ketua Lembaga Adat Tanah Baserau Tanah Baimbeo 4 Desa Sungai Liuk
Pemangku Adat Tanah Baserau Tanah Baimbeo 4 Desa Sungai Liuk (doc/064) |
Bertempat di rumah adat perancang larik Narih Desa Sungai Liuk, Darusamin, Dpt terpilih menjadi Ketua lembaga adat Tanah baserau tanah baimbeo 4 Desa Sungai Liuk yang baru dengan sistem pemilihan suara terbanyak, Darusamin Dpt mendapat suara 44 sehigga dirinya Sah memimpin Lembaga adat ini 3 tahun kedepan periode 2020-2023 kemudian Sekretaris ditempati oleh Rahmatun , Mangku dan Bendahara Edi Salpandi, Rio.
Kepada Media ini Darusamin mengatakan, dengan terpilihnya menjadi ketua lembaga adat 4 Desa Sungai Liuk dirinya bertekad akan merangkul seluruh unsur baik dari anak jantan, anak betino, Pemuda, BPD, Pemerintah Desa untuk bekerja sama agar Adat di 4 Desa Sungai Liuk ini berfungsi bersama pemerintah merencanakan, mengarahkan, mensinergikan program pembangunan agar sesuai dengan tata nilai adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan yang berkembang dalam masyarakat demi terwujudnya keselarasan, keserasian, keseimbangan, keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
"Terima kasih atas kepercayaan oleh para Depati, Rio, Mangku yang ada wilayah adat Tanah Baserau tanah Baimbeo 4 Desa Sungai Liuk ini, Insya Allah saya akan merangkul seluruh unsur, baik dari anak jantan, anak betino, Pemuda, BPD dan juga Pemerintah Desa agar Adat di 4 Desa ini hidup kembali ditengah masyarakat," imbuhnya.
Ketua Pemuda 4 Desa Sungai liuk Ori Saputra, yang tergabung dalam ikatan pemuda tanah baserau tanah bimbeo (IPTB 4 SL) yang hadir pada malam itu juga menyampaikan hal yang bernada yang sama.
Ori mengatakan, dengan terpilihnya Ketua Lembaga adat yang baru diharapkan akan membawa perubahan bagi 4 Desa Sungai Liuk, khususnya dalam mengajun arah para anak jantan dan anak betino, Pemuda, dan Pemerintah Desa dalam mengambil sebuah kebijakan.
"Semoga ayah Darusamin Dpt dan pengusur yang lain yang terpilih bisa mengemban amanah ini dengan baik, karena jabatan yang dipegang adalah Ketua Lembaga adat berarti sangat sakral, karena Kerinci dan Sungai Penuh dikenal masih menggenggam teguh adat istiadat setempat," ucapnya. (064)