Heboh! Beredar di Pasaran, Arsip KK di Jambi Jadi Bungkus Cabai Pedagang
KERINCIEXPOSE.COM - Ratusan lembar Kartu Keluarga (KK) warga Kabupaten Tanjung Jabung (Tanjab) Barat, Jambi, tersebar di pasaran sebagai pembungkus bahan dagangan pedagang di pasar, seperti cabe, bawang dan lain-lain.
Lembaran yang beredar tersebut merupakan lembaran ketiga dan keempat dari data KK milik masyarakat setempat, yang merupakan arsip dari kecamatan.
Salah satu warga Patunas, Wawan menyayangkan hal tersebut, lantaran lembaran tersebut merupakan arsip negara yang harus dijaga oleh pemerintah.
"Kita sangat menyayangkan, kenapa arsip seperti ini bisa ada tersebar di tengah masyarakat. Bisa ada di kalangan pedagang, ini kan tidak benar, identitas masyarakat semua beredar," ungkapnya.
Selain itu, terlihat dari lembaran KK ketiga dan keempat salah satu yang ada di pedagang merupakan KK milik warga Kelurahan Patunas, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjab Barat.
"Bisa jadi, ini juga sudah tersebar ke banyak wilayah. Ini ada di tangan pedagang, dibuatnya untuk bungkus cabai dan bawang. Dukcapil atau bahkan Polisi bahkan harus usut masalah ini," pungkasnya.
Tidak hanya di tangan pedagang, terpantau lembaran KK tersebut juga berada di tempat sampah milik pedagang di Pasar Parit II Tanggo Rajo Ilir, Kuala Tungkal, Tanjab Barat, Jambi.
Terkait informasi tersebarnya arsip KK tersebut, langsung direspon oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) setempat, setelah mengetahui ada KK yang beredar di tengah masyarakat, Kamis (23/7).
Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk di Dukcapil Tanjab Barat, Yanti bersama dengan bagiannya langsung turun ke menemui pedagang yang memiliki ratusan lembaran KK tersebut.
"Kita langsung cek, dan tadi sudah kita cek itu arsip KK kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2013. Itu kita bawa satu ikat," katanya.
Lebih lanjut, disampaikannya bahwa selain satu ikat KK lembaran ketiga dan keempat, pihaknya juga menemukan dokumen lain yang dibeli oleh pedagang secara borongan. Ada beberapa arsip, bahkan tertera tahun 1999.
"Ada juga yang bergabung dengan arsip kantor lain. Satu karung tadi itu pedagang membelinya, macam-macam isinya, tidak hanya lembaran KK," ungkapnya.
Atas temuan tersebut, kata Yanti, pihaknya akan berkoordinasi secara internal di Dukcapil Tanjab Barat. Selain itu, jika memang nanti memungkinan, persoalan ini akan melibatkan pihak kepolisian.
"Akan koordinasikan secara internal dan kemungkinan akan dilapor ke Polisi," pungkasnya.
Sementara itu, Camat Tungkal Ilir, Adrian baru mengetahui kejadian tersebut setelah heboh di tengah masyarakat. Mendapatkan informasi ini, Adrian juga langsung konfirmasi ke pegawainya di kecamatan.
Kata Adrian, dirinya baru menjadi Camat pada 2019 lalu, sementara Kantor Camat juga mengalami perpindahan tempat. Ia menyebutkan, memang ada arsip milik kecamatan yang berada di sebuah gudang dekat dengan Kantor Camat lama.
"Ini kan ada di gedung lama, dulu ada rumah yang dijadikan sebagai gudang. Arsip-arsip ini sudah dikarungin, termasuk KK tadi, menurut Kasipem tadi saya telpon," katanya.
Dengan tersebarnya arsip KK milik warga tersebut, dirinya memungkinkan bahwa ada pihak yang tidak bertanggung jawab yang membuka gudang tersebut dan mengambil arsip yang berada di dalam karung. Kemudian, arsip dalam karung tersebut dijual.
"Kemungkinan ada yang ambil lalu dijual, dikiloinnya. Karena mau di bawa kantor baru tidak ada tempat, maka tetap di sana. Gudang itu tidak dijaga, karena kantor sudah dirobohkan," sebutnya.
Terpisah, Kapolres Tanjab Barat AKBP Guntur Saputro mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan terhadap lembaran KK yang beredar tersebut.
"Kita lidik lihat fisik dokumen tersebut untuk dikaji," kata Kapolres, Jumat (24/7).
Tim Petir Polres Tanjab Barat sudah bergerak untuk memastikan lembaran KK yang beredar tersebut.
"Hari ini sudah bergerak tim petir, lidik dulu untuk memastikan," singkatnya.
Sumber : Kumparan
Lembaran yang beredar tersebut merupakan lembaran ketiga dan keempat dari data KK milik masyarakat setempat, yang merupakan arsip dari kecamatan.
Salah satu warga Patunas, Wawan menyayangkan hal tersebut, lantaran lembaran tersebut merupakan arsip negara yang harus dijaga oleh pemerintah.
"Kita sangat menyayangkan, kenapa arsip seperti ini bisa ada tersebar di tengah masyarakat. Bisa ada di kalangan pedagang, ini kan tidak benar, identitas masyarakat semua beredar," ungkapnya.
Selain itu, terlihat dari lembaran KK ketiga dan keempat salah satu yang ada di pedagang merupakan KK milik warga Kelurahan Patunas, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjab Barat.
"Bisa jadi, ini juga sudah tersebar ke banyak wilayah. Ini ada di tangan pedagang, dibuatnya untuk bungkus cabai dan bawang. Dukcapil atau bahkan Polisi bahkan harus usut masalah ini," pungkasnya.
Tidak hanya di tangan pedagang, terpantau lembaran KK tersebut juga berada di tempat sampah milik pedagang di Pasar Parit II Tanggo Rajo Ilir, Kuala Tungkal, Tanjab Barat, Jambi.
Terkait informasi tersebarnya arsip KK tersebut, langsung direspon oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) setempat, setelah mengetahui ada KK yang beredar di tengah masyarakat, Kamis (23/7).
Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk di Dukcapil Tanjab Barat, Yanti bersama dengan bagiannya langsung turun ke menemui pedagang yang memiliki ratusan lembaran KK tersebut.
"Kita langsung cek, dan tadi sudah kita cek itu arsip KK kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2013. Itu kita bawa satu ikat," katanya.
Lebih lanjut, disampaikannya bahwa selain satu ikat KK lembaran ketiga dan keempat, pihaknya juga menemukan dokumen lain yang dibeli oleh pedagang secara borongan. Ada beberapa arsip, bahkan tertera tahun 1999.
"Ada juga yang bergabung dengan arsip kantor lain. Satu karung tadi itu pedagang membelinya, macam-macam isinya, tidak hanya lembaran KK," ungkapnya.
Atas temuan tersebut, kata Yanti, pihaknya akan berkoordinasi secara internal di Dukcapil Tanjab Barat. Selain itu, jika memang nanti memungkinan, persoalan ini akan melibatkan pihak kepolisian.
"Akan koordinasikan secara internal dan kemungkinan akan dilapor ke Polisi," pungkasnya.
Sementara itu, Camat Tungkal Ilir, Adrian baru mengetahui kejadian tersebut setelah heboh di tengah masyarakat. Mendapatkan informasi ini, Adrian juga langsung konfirmasi ke pegawainya di kecamatan.
Kata Adrian, dirinya baru menjadi Camat pada 2019 lalu, sementara Kantor Camat juga mengalami perpindahan tempat. Ia menyebutkan, memang ada arsip milik kecamatan yang berada di sebuah gudang dekat dengan Kantor Camat lama.
"Ini kan ada di gedung lama, dulu ada rumah yang dijadikan sebagai gudang. Arsip-arsip ini sudah dikarungin, termasuk KK tadi, menurut Kasipem tadi saya telpon," katanya.
Dengan tersebarnya arsip KK milik warga tersebut, dirinya memungkinkan bahwa ada pihak yang tidak bertanggung jawab yang membuka gudang tersebut dan mengambil arsip yang berada di dalam karung. Kemudian, arsip dalam karung tersebut dijual.
"Kemungkinan ada yang ambil lalu dijual, dikiloinnya. Karena mau di bawa kantor baru tidak ada tempat, maka tetap di sana. Gudang itu tidak dijaga, karena kantor sudah dirobohkan," sebutnya.
Terpisah, Kapolres Tanjab Barat AKBP Guntur Saputro mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan terhadap lembaran KK yang beredar tersebut.
"Kita lidik lihat fisik dokumen tersebut untuk dikaji," kata Kapolres, Jumat (24/7).
Tim Petir Polres Tanjab Barat sudah bergerak untuk memastikan lembaran KK yang beredar tersebut.
"Hari ini sudah bergerak tim petir, lidik dulu untuk memastikan," singkatnya.
Sumber : Kumparan