Isi Surat Sekda Kerinci Dinilai ‘Menyinggung’, Warga Tolak Perintah Pembongkaran Ahan
KERINCIEXPOSE.COM -Warga desa Pulau Pandan dan Karang Pandan tolak perintah pembongkaran dan pelarangan membuat Ahan (komponen perangkap ikan) oleh pemerintah daerah kabupaten Kerinci yang disampaikan melalui surat resmi kepada camat Batang Merangin, Camat Bukit Kerman dan Camat Danau Kerinci.
Dimana surat tersebut tampak ditanda tangani oleh Asraf, S.Pt, M.Si selaku Penannggung Jawab sekrertaris daerah kabupaten Kerinci pada tanggal 23 Juni 2020 lalu.
Dalam surat tersebut Asraf mengatakan, Ahan yang diketahui merupakan perangkap ikan secara turun temurun tersebut adalah kegiatan yang dapat merusak lingkungan, terganggunya ekosistem dan menyebabkan terganggunya aliran sungai sehingga dikhawatirkan dapat menyebabkan pemukiman dan sawah masyarakat sekitar keliling Danau Kerinci terendam.
Menyikapi surat itu, tak pelak membuat banyak warga marah atas isi surat tersebut. Menurut Hanil yang juga ketua Pemuda Ansor Kabupaten Kerinci, bahwa yang menjadi alasan atas perintah Pemerintah untuk melakukan pembongkaran dan pelarangan dalam surat yang ditanda tangani Pj. Sekda tersebut tidak logis dan terkesan mengada-ngada dan tanpa alasan analisis dampak lingkungan yang ilmiah.
“Ya, isi surat yang ditandatangani sekda itu jelas merugikan masyarakat,ada dua point yang dikutip disurat tersebut yang dijadikan alasan pembongkaran dan pelarangan ahan disurat itu, dan itu sangat tidak logis dan tidak ilmiah.” Ujar Hanil.
Hanil juga menambahkan, ada baiknya pak sekda turun bersama tim ahli dampak lingkungan melihat Ahan tersebut dan menyampaikan penjelasan tentang isi surat yang menyebutkan adanya kekhawatiran tentang dampak lingkungan akibat Ahan.
“Saya bersama masyarakat menunggu Pj. Sekda Kerinci dan tim ahli dampak lingkungan turun dan menjelaskan dengan kajian dan analisis yang jelas, atas kebenaran isi surat yang menyebutkkan sawah dan pemukiman sekitaran danau bisa terendam gara-gara itu (red.Ahan).
Perlu Pj. sekda tau bahwa statemen tersebut membuat masyarakat nelayan tersinggung dan pastinya merusak nama baik masyarakat kami, seolah kegiatan nelayan kami yang menyebabkan sawah dan pemukiman sekitaran danau terendam.” Tegasnya.
Sementara ini, walaupun surat tersebut telah viral dimedsos dan diketahui banyak masyarakat, Nasrul selaku camat Bukit Kerman saat di konfirmasi awak media, mengaku kebenaran adanya surat tersebut namun belum diteruskan pemberitahuan isi surat ketingkat desa.
“Iya, ada surat dari pak sekda terkait Ahan, besok akan diteruskan surat tersebut kedesa,” ucap Camat Bukit Kerman. (064)