SISRUTE yang Diterapkan RSU MHA Thalib Kerinci Terkesan Malah Telantarkan Pasien
Awak Media saat mengkonfirmasi Direktur RSU dr. Iwan di ruang kerjanya (doc/ist) |
Namun praktek sisrute yang diterapkan di RSU MHA Thalib Kerinci dituding rugikan pasien, yang mana pasien yang harus segera mendapatkan rujukan ke RSU yang lebih baik lagi, baik itu disegi peralatan medis maupun akreditas, namun harapan tinggallah harapan.
Seperti yang terjadi pada Rabu malam (15/7/2020), terjadi insiden yang sempat menghebohkan publik, adapun kronologisnya adalah pasien YN warga Desa Bukit Pulai Kecamatan Danau Kerinci Barat Kabupaten Kerinci, yang mengalami luka parah di bagian kaki kirinya dan nyaris putus sehingga butuh penanganan secara intensif dari pihak RSU MHA Thalib Kerinci.
Dikarenakan peralatan medis RSU MHA Thalib tidak memadai, sehingga mau tak mau YN harus dirujuk ke salah satu rumah sakit Padang, Sumatera Barat.
Tapi naas, setelah berjam - jam, surat rujukan tak kunjung dikeluarkan dengan alasan belum mendapatakan konfirmasi secara online dari salah satu rumah sakit rujukan yang ada di Padang.
Melihat kondisi YN yang kritis dan hampir meregang nyawa, adu mulut dengan petugas pun tak bisa dihindari, bahkan hampir saja terjadi kontak fisik.
"Pada pukul 17.00 wib pasien masuk ke RSU MHA THALIB untuk meminta penanganan, namun pihak RSU yang bertugas memberi saran untuk merujuk pasien ke rumah sakit M.Djamil Padang dengan menggunakan kartu BPJS namun pasien harus menunggu Berjam jam hingga pada pukul 20.00wib surat rujukan tak kunjung dikeluarkan "Ungkap toni.
Tapi anehnya sambung Toni lagi, setelah menunggu Berjam - jam pasien YN ternyata tidak di rujuk ke rumah sakit M.Djamil Padang, namun di rujuk ke RS Kartika Docta Padang dengan berstatus pasien umum (bukan BPJS). Itu artinya semua biaya perawatan pasien sepenuhnya ditanggungi oleh pihak keluarga pasien.
Mirisnya lagi Direktur RSU MHA Thalib Kerinci Dr.Iwan saat di konfirmasi di ruang kerjanya Kamis (16/7/2020) Mengaku bahwa insiden yang sempat terjadi di ruang IGD Rabu malam itu hanyalah miskomunikasi, dan apa yang dilakukan petugas sudah sesuai SOP.
"Kita sudah sesuai dengan permenkes, yakni menggunakan aplikasi sisrute, dan diakomodir oleh petugas, apabila pasien yang akan dirujuk, sehingga rumah sakit yang akan dirujuk sudah tau kriteria pasien tersebut,"ungkap iwan.
Dikatakannya, apa yang terjadi rabu malam yang mana sempat terjadi kericuhan di ruang IGD itu hanyalah miskomunikasi.
"Itu hanyalah miskomunikasi antara petugas dan keluarga pasien," kata Iwan lagi. (red)