Dinas PPA Sungai Penuh Ikuti Laucing Gerakan Ramadan Ramah Anak
Kerinciexpose.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menggelar kegiatan, dengan pendekatan ramah anak yang berlangsung sepanjang Ramadan, dengan target peserta anak-anak usia di bawah 18 tahun. Launcing ini yang dilakukan secara Zoom Meeting, yang diikuti juga enam kementrian lainnya tak terkucuali Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Sungai Penuh, rabu (5/3/2025).
Disampaikan Kepala Bidang Perlindungan Anak Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Sungai Penuh Hj. Herni.BM, SKM, MM , gerakan Ramadan Ramah Anak bertujuan memberikan edukasi serta membantu anak-anak memahami dan menghayati nilai-nilai keagamaan sebagai dasar pembentukan karakter mereka. Seperti yang disampaikan dalam paparan Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kemen PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu, pada Senin (3/3/2025), Gerakan Ramadan Ramah Anak merupakan gerakan kolaborasi antara kementerian/lembaga serta organisasi perempuan keagamaan. Program ini mengusung tagline “Ramadan Ceria, Anak Bahagia”.
“Pelaksanaan kegiatan ini tidak memerlukan pembuatan program khusus baru. Pendekatan perlindungan anak (ramah anak) akan diintegrasikan dalam program-program yang ada, seperti kegiatan di pesantren, pendidikan, madrasah, dan lainnya selama bulan Ramadan,” kata Kepala Bidang Perlindungan Anak Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Sungai Penuh Hj. Herni.BM, SKM, MM, rabu (5/3/2025).
Dikatakan Herni, Prinsip dasar dari kegiatan ini adalah melibatkan anak-anak dalam setiap tahapan kegiatan, dengan menghargai pandangan mereka. Sebelum kegiatan dimulai, anak-anak akan diinformasikan dan disosialisasikan mengenai program yang akan dilaksanakan. Selain itu, kegiatan juga akan melibatkan anak-anak dalam merancang dan menyusun jadwal kegiatan, sehingga mereka merasa memiliki rasa tanggung jawab dan keterikatan terhadap kegiatan yang dilakukan.
Gerakan ini telah dilaksanakan oleh berbagai satuan pendidikan dan lembaga pendidikan yang diinisiasi oleh organisasi perempuan keagamaan seperti Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), PP Aisyiyah, Persatuan Wanita Tarbiyah Islamiyah (PERWATI), Persaudaraan Muslimah (SALIMAH), dan organisasi lainnya.
Seluruh proses ini dilakukan dengan pendekatan yang ramah anak, menggunakan cara dan bahasa yang sesuai dengan usia mereka. Gerakan Ramadan Ramah Anak ini juga mengajak orang tua untuk fokus melakukan aktivitas bersama anak selama bulan Ramadan, setidaknya 1 jam tanpa gawai atau Smartphone. Aktivitas ini bisa dimulai dengan buka puasa bersama keluarga, sholat tarawih, tadarus, hingga bermain bersama anak-anak, terutama untuk keluarga dengan balita. Sementara itu, untuk keluarga dengan anak-anak remaja, bisa melakukan sesi berbagi cerita antar anggota keluarga, yang dapat menjadi stimulus untuk meningkatkan kedekatan dan kehangatan keluarga.
Herni menambahkan, gerakan ini juga mendukung berbagai program dari Kementerian Agama serta kementerian dan lembaga lainnya yang mengutamakan peran orang tua dalam pengasuhan anak selama bulan Ramadan. Gerakan Ramadan Ramah Anak ini tidak hanya terbatas pada bulan Ramadan, namun diharapkan dapat menjadi gerakan berkelanjutan yang diperkenalkan melalui konsep minimal satu jam berkualitas keluarga. (dez)